#001 DDL-Putih Abu
#001 DDL-Putih Abu
24 Januari 2013
Hai diary! Tadi pas jam olahraga
nyebelinnya. Huhuuh!
Gini, tadi itu olahraganya
bagian lari. Jadi dibagi dua lah, cowok-cowok, terus cewek-cewek. Pas cowok
yang lari, nah dihitung berapa kali balikannya sama cewek begitupun sebaliknya.
Setelah pemanasan itulah kita semua membuat barisan sebanyak dua banjar. Dalam hati
aku berharap banget bisa ngitung larinya Farhan! Secara aku kan ya gitu, diam-diam
suka sama dia hihiii.
Dimulailah guru olahraga aku,
Pak Yusuf menghitung kami semua. Dan saat hitungan itu jatuh ke arahku,
“Nah, kamu ngitung larinya Angga.”
Kata Pak Yusuf membuat Angga langsung menoleh ke arahku.
“Hah?! Ih..” ucapku sebal tak
terima.
“Yah, Pak! Kok sama dia sih? Heuh,
musuh!” jawab Angga dengan ekspresi sama sebalnya. Sayangnya protes aku dan dia
tidak digubris oleh Pak Yusuf.
Cewek-cewek pun mulai berjalan
ke pinggir, termasuk aku sambil manyun karena tak terima. Sementara itu pas aku
lihat ke arah Farhan, dia hanya tersenyum.
Beginilah teriakan-teriakan
ketika harus menghitung lari Angga: musuh bebuyutan!
“Heh! Cepetan larinya! Delapan!”
“Berisik lu! Ngitung aja kali!”
“Heh! Yang lain udah beres. Boyot
amat sih laki!”
“Mulut lo berisiknya kebangetan
ya!”
Lalu pas giliran aku yang lari. Sebenarnya
sama aja sih. Aku juga boyot larinya.
“Heh cepetan larinya!”
“Berisik ngomel mulu!”
“Banyakan makan sih lu, jadi
larinya lama hahahahaaa!” Tawa khasnya yang terdengar sampai ujung lapangan,
membuat aku pengen banget nimpuk jidat dia pake sepatu aku.
“Sama-sama boyot ternyata,
makannya jangan sok jago!” ucap dia lagi begitu aku melintasinya. Udah pengen dimasukin
cabe tuh ke mulutnya. Gila keseelll!!!!
Nah tadi pas pelajaran IPA, kan
bagian presentasi. Yes! Dari kelompok 1, ternyata aku yang nilainya paling
tinggi. Kata Devi sama Nina katanya pas aku lagi presentasi, Farhan tuh gak
henti-hentinya menyimak. Masa iya sih? Sejujurnya aku tadi grogi, bukan grogi
karena teman-teman, tapi grogi karena dia.
Amalia yang sukanya dipanggil Lia
0 Comments