Photo by Mark Cruz on Unsplash |
Setiap orang pasti punya lagu yang jika diputar langsung teringat kenangan masa lalu, seolah menghidupkan memori lama. Saya bilangnya gitu. Selain itu juga ada beberapa orang yang tiba-tiba menangis atau tersenyum ketika mendengar lagunya. Saya sendiri begitu sih. Tapi gimana suasana hati juga. Ya kalau lagi melow-melow terus ada orang yang muterin lagu tertentu mewek saat itu juga. Seolah kayak film yang diputar begitu aja di dalam kepala tuh. Berikut ini saya rangkum aja 5 lagu yang bikin saya inget momen-momen tertentu.
- Tompi-Sedari Dulu
Lagu Sedari Dulu miliknya Tompi yang dirilis pada tahun 2008 berhasil bikin saya nangis tiap kali saya mendengarnya. Lagu ini memiliki kenangan tersendiri bagi saya. Jika lagu ini diputar, maka isi kepala saya akan memutar memori di tahun 2008 saat saya masih sekolah kelas 5 sd. Saat itu saya dinyatakan sakit gejala typus dan Mamah saya yang biasanya memilih untuk berdiam diri malah mengomeli saya habis-habisan di becak sehabis pulang dari dokter. Saya bukannya kesal, saya justru senang mendengarkan omelannya karena terdengar jelas nada khawatir dari mulutnya. Sebelum pulang itulah saat saya sedang menunggu obat dan Mamah waktu itu sedang memberikan resep obatnya kepada apoteker. Nah TV di ruang tunggu itu memilih channel SCTV dan sedang berlangsung acara Inbox. Tak lama lagu Tompi-Sedari Dulu itu diputar menemani saya dan Mamah yang sedang menunggu obat.
2. Kerispatih – Demi Cinta
Sebuah lagu yang saya tulis liriknya di surat perpisahan yang saya tujukan untuk sahabat-sahabat saya ketika kelas 6 SD. Waah kalau denger lagu ini inget banget momen-momen terakhir kita bersama. Bahkan kita berempat membuat sebuah nama persahabatan, SUUT. Do you still remember about SUUT? I hope you still remember! Inget gimana diam-diam kita menyukai orang yang sama, curhat bareng, gantian baca buku diary, musuhan gegara pas ulangan gak dikasih tahu, saya yang gak ikut ke Mall waktu itu dan kalian bertiga malah beliin cincin buat saya dengan bentuk hati berwarna biru yang bertuliskan Love. Sayang cincin tanda persahabatannya udah hilang. Sehat-sehat selalu ya! Well, I miss you!
3. Sherina Munaf – Cinta Pertama dan Terakhir
Duh kalau denger lagu ini perasaan saya jadi campur aduk. Antara malu, senang, sedih, dan juga menyesal. Lagu yang lirik reff nya saya kirim lewat sms ke seseorang yang saya suka waktu kelas 1 SMP. Ha!
Waktu itu setelah saya kirim sms yang berisi reff lagu itu saya buru-buru kembali mengirim pesan kepadanya bahwa saya salah kirim sms. Dan sms saya itulah yang akhirnya membuat dia penasaran dan berkali-kali menanyakan untuk siapa pesan itu ditujukan hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang,
Emang kalau buat kamu kenapa?
Dia diam tak membalas dan keesokan harinya ketika di kelas jadi canggung dong. 😀
4. Maudy Ayunda – Bayangkan Rasakan
Sebuah lagu yang menemani saya saat saya sedang mengalami patah hati terberat ketika usia remaja! Sakit banget rasanya waktu itu dan kondisi saya saat itu sangat terwakili oleh lirik lagu Maudy yang satu ini. Sampai sering request di radio kalau malam habis itu kalau diputer nangis dong hihiii. Ini terjadi ketika saya duduk di bangku kelas 12. Suka dari kelas 11 eh ternyata dia suka sama orang lain dan parahnya dia selalu belain ceweknya (ya iyalah orang pacaran kan :D) lalu menyindir saya atau tak jarang keluar bahasa yang menurut saya pedas banget lah buat didengar. Dan parahnya lagi efek dari patah hati ini saya sulit buat tidur. Saya tidur kalau gak jam setengah 12 ya jam 12 malam atau enggak jam setengah 1 malam. Sering nangis tiap malam sambil sumpah serapah di buku diary. Menyalahkan diri saya sendiri bahwa selama ini saya bodoh, saya salah menyukai orang. Selain patah hati di rumah juga saya sering kena omel orang tua. Hubungan saya dengan kedua orang tua saat itu renggang sekali. Iya tiap ngobrol pasti berantem. Mereka maunya saya begini tapi mereka gak pernah tau gimana maunya saya dan kondisi saya seperti apa. Beruntung waktu itu saya gak bunuh diri, sempet waktu itu ada fikiran ke sana. Karena saya mikirnya saya gak beharga banget di dunia ini. Perasaan saya tak terbalas, orang tua marah-marah mulu kerjaannya, pokoknya dulu itu mau ke sekolah atau balik ke rumah rasanya kayak neraka. Sama-sama menyiksa. Cuma kamar saya sendiri yang waktu itu bisa didefinisikan rumah bagi saya. Tidak ada yang mengganggu, menyalahkan, memarahi, yang ada hanya suara penyiar dan lagu dari radio yang menghibur saya. Pelariannya waktu itu dengerin radio sambil nulis berlembar-lembar di buku. Waktu itu saya pengen banget curhat ke orang tua saya mengenai rasa sakitnya patah hati, tapi saya gak berani. Saya takut malah tambah dimarahin dan disuruh fokus belajar. Makannya sampai saat ini urusan asmara saya tutup rapat-rapat dan tak pernah membahas soal itu ke mereka. Mereka tak pernah tahu gimana saya patah hati, kasmaran. Semuanya saya simpan dan selalu berusaha terlihat baik-baik saja di depan mereka.
5. BTS – Epiphany
Lagu yang saya putar diam-diam dengan menggunakan headset jika suasana hati sedang galau, sedih, dan kecewa. Lagu yang suka saya putar tiap berangkat atau pulang kuliah. Sambil melihat pemandangan jalan dari balik jendela kaca bus/angkot/mobil ciamisan. Yang masih terekam jelas sampai saat ini adalah ketika saya untuk pertama kalinya pulang malam karena kelas berakhir pada saat adzan maghrib berkumandang. Saya ketinggalan bus karena saat itu saya malah balik lagi ke kampus tepatnya ke toilet masjid (karena lebih dekat dari gerbang) karena pengen buang air kecil. Teman-teman saya yang lain udah pada pulang dan mereka pulangnya ke rumah masing-masing bukan ke kostan. Saat itu karena hari Sabtu dan besoknya libur. Saya sempat minta bantuan ke teman-teman saya tapi hasilnya nihil. Bahkan salah satu teman SMA saya yang rumahnya cukup dekat dengan kampus enggan mengantar saya sampai ke jalan lain yang sering dilalui oleh bus lain yang beda jurusan. Dia malah menyuruh saya untuk tetap menunggu bus sampai busnya datang. Malam semakin larut suasana kampus sepi dan jalanan yang gelap karena pada saat itu lampu-lampu masih kurang tak seramai sekarang. Mamah dan Bapak menelfon bahkan mengkhawatirkan saya dan sempat akan menjemput saya lalu saya tolak (pada saat ini hubungan saya dengan orang tua membaik alhamdulillah). Karena jaraknya yang jauh dan waktu untuk menunggu sekitar 45 menit. Belum lagi kondisi motor Bapak yang sudah tua dan lampu motornya tidak berfungsi dengan baik. Saya menangis sendirian saat itu di halte kampus. Karena gelap tidak ada lampu saya berjalan sendirian menuju depan gerbang kampus. Sampai akhirnya setengah jam kemudian bus pun datang dengan penumpang yang sangat penuh dan saya terpaksa berdiri. Saya baru mendapatkan kursi duduk setelah dua puluh menit berdiri. Kemudian saya mengelurkan headset dari dalam tas dan memasangkannya di handphone. Memilih lagu ini sambil menangis tertahan. Duh sedih ya hihiii. Ditambah udah malam udaranya kerasa banget dingin dan saya gak bawa jaket. Sesampainya di jalan pertigaan saya turun dan disambut oleh motor bapak yang sedari tadi menunggu saya turun dari bus.
Itulah lima lagu yang bikin saya inget momen-momen tertentu. Kamu sendiri gimana?
Ihat
0 comments:
Post a Comment