Photo by Hanny Naibaho on Unsplash |
Bismillahirrahmanirrahiim...
Akhir-akhir
kemarin aku jarang post ya, mohon maaf karena memang minggu-minggu kemarin
sibuk mengurusi perpindahan. Perpindahan apa? Tentunya pindahan kerja. Jadi dari
awal bulan Maret kemarin aku sudah dinyatakan resign dari tempat kerja
aku sebelumnya, asrama tercinta yang memang almost 6.5 years I spent my time
to dedicate there. Lama banget ya? Aku aja yang ngejalaninnya
ngerasa kayak baru aja kemarin melangkahkan kaki masuk ke Pesantren ini, starting
when I was 18 years old. When I didn’t know everything to know everything. Time
flies so fast.
Honestly,
I have a plan for resigning here because I want to fight my dream. In my plan,
I will leave this boarding at the end of this semester. Maybe around on June. So
when I got the information about job vacancy and it was suitable for me, I
tried it. My application was accepted twice in different place but there was
one thing that didn't support thus I didn’t continue it. And then on November
2021, I got the new information from my friend who lives in Bandung and I tried it
again. I didn’t expect more and thought if this place will make myself be better
and close to Allah, I believe that Allah will place me there. But if this place
just will make me far from Allah, I believe that Allah will never give me that.
I forgot
about my application who was send. Up till December came, I received the message from the
employer that my application was accepted! After that, I followed to interview and the
result was accepted. Then, I was tested for teaching (micro teaching) in front
of the supervisor and also the students. Again and again, I didn’t expect more
but the result… I was accepted! Lastly, psychological test (psikotes). And yaa
I passed it! Ya Allah.. Astaghfirullah, innalillahi wa alhamdulillah when I
received this message and then I sujud syukur. I cried because this was not on
my plan. My friends were happy to hear it but they were also sad because I
would leave this place sooner.
Once more,
semuanya benar-benar jauh dari rencana dan melesat cepat. Bandung is a one of
my dreams which comes to me when I’m turning 24 years old.
To all my beloved
friends,
Unni. Thanks
to always listen my unek-unek ๐
atau dengerin Taecyeon/ Lee Min Ho ganteng
yang aku udah bilang beribu kali tanpa bosan. Yang suka dirurusuh buat cepetan
mandi because you’re so hard to take a bath but the soonest kalau mandi. Yang emang
bukan bener-bener bestie pas aku lagi tenggelam di kolam renang ๐ฅ. Well,
thanks for your letter. I cried when I read it. Huhuuuu๐ญ. Thanks for supporting
me! Your letter will be pasted in my diary. Ehehhhh.
Ummi Iwin
and Ustadz Opik thanks for always giving advice for me. Entah itu soal
pekerjaan, jodoh ๐ or sometimes always made me jealous karena suka minta
tolong fotoin berdua wkwkw. Makasih karena suka ngajak jalan-jalan. Pangandaran,
Pameungpeuk, walau kadang akunya susah diajak main hehehehhhh.
Teh Tia. Temen sekasur dulu pas masih single. Temen ngobrol soal novel, drakor
jaman dulu yang belum aku tonton, soal hafalan Al-Qur’an, ngaji, sekolah. Ah pokoknya
apapun itu pasti suka diobrolkan hihiiii.
Wa Ichan. Mohon maaf yang suka dipinjem hpnya buat main games, yang suka ngajak jajan
kalau piket bareng, atau enggak aku yang suka ngabisin makanan Wa Ichan
heheehhhh. Yang suka nitip nasi telor Teh Tati ๐.
Tuti. Yang dari
awal pendiam banget, terus sakit dianterin. Orang yang pertama kali suka
dibangunin kalau tengah malem bangun. Kalau apa-apa aku suka minta dianter๐
atau
kalau piket malem kalau aku lagi susah tidur dan dia lagi tidur suka diganggu
biar dia gak tidur karena saking takutnya ๐mohon maaf ya.
Keke. Partner
aku yang tegas ke adonya. Temen nyanyi di ruangan. Yang suka tidur paling
akhir. Yang suka riweuh kalau ada panggilan dari luar negeri ๐yang sama-sama
kalau ada kecoa ributnya ampun ๐ I will miss it when we were finding a cockroach.
Pernah sampai rebutan naik kasur gegara si kecoa yang jalan-jalan ke sana- ke
mari dan ngebangunin orang yang lagi tidur๐.
Arum. Yang suka
cerita soal ke insecure-an bikin aku jadi ngerasa ada temen bahwa aku gak
sendirian kok yang mikirin hal itu. Yang suka ngejajanin, yang pernah dibikin
kesel karena insiden naik sepeda malem pas di Pangandaran. That’s unforgettable
moment! Always make me laugh when I’m remembering it.
Dina. Yang sama-sama
takut kecoa. Yang sama-sama penakut. Yang tengah malem pernah tiba-tiba duduk
kayak hantu, atau tengah malem tiba-tiba teriak bikin aku bangun dan
marah-marah ๐
yang pernah aku marahin di Pangandaram pas lagi snorkelling.
I’m so sorry for that.๐
Tita. Yang apa-apa
serius apalagi kalau udah nonton susah dipanggilnya. Yang sama-sama ingin punya
dream catcher gegara nonton The Heirs. Yang kalau udah ngomong bahasa Sunda
pasti bahasanya terdengar asing di telinga.
Silfi.
Iprit! Wkwwk. Yang kalau ngomong ada aja
hal yang bikin kita ketawa. Yang suka Doraemon. Yang apa-apa kalau get
problems larinya minta nikah. Please
yaa nikah bukan solusi atas masalah-masalah kita saat ini. ๐
Yang suka naik
gunung bahkan dia melabeli dirinya dengan sebutan anak gunung.
Teh Yunisa.
Yang anaknya suka aku ambil tanpa bilang dulu ke emaknya. Abis itu aku biarin
dan malah yang lain yang ngasuhnya ๐.
Teh Yuni. Kalau
piket pasti bawa makanan. Yang jadi tumbal buat ngisi kelas 12 kalau lagi
jamkos. Yang sama-sama pernah harap-harap cemas kalau hari Ahad tiba๐ .
Kiki. Yang baru
masuk. Yang apa-apa diem gak banyak omel ini-itu. Paling nanya diam-diam ๐, yang
rajin tahajud. Semoga Mamah cepet sehat ya.
Pak Iiq. Yang
apa-apa pasti minta tolong heheee. Di mulai dari zaman jaga lab karena gak
punya laptop jadi ya lumayan sambil nunggu sambil ikut search, ngerjain
tugas. Ikutan ngeprint karena deadline. Yang suka ikut diririweuh karena
anak-anak. Thanks a bunch Pak Iiq!
Ustadz
Heru. Terakhir kemaren yang ngeh dan nyadar kalau aku itu tenggelam. Thanks
for saving me! Huhuuu. Yang suka julid kadang.
Teh Miftah.
Yang bermutasi dari Murobbiyah menjadi Ustadzah terima kasih atas segala ilmu
dan nasihatnya yang pernah diberikan. Yang sering ngasih traktiran jajanan
hehee.
Ustdzah Eulis,
Ustadz Budi terima kasih sudah mau membimbing, mengarahkan dan mengingatkan. Anak-anak
asuh aku, Indirect terkhusus ruang 16, 17, 18, 19 & 1 terima kasih atas
segala kenangannya. Suratnya yang bikin aku meleleh dan nangis.
Dan untuk
seluruh warga Pesantren yang tak bisa aku sebutkan satu persatu. Jazakallohu khoiran
katsiira. Terima kasih atas segala kebaikan-kebaikan dan juga kesempatan yang
telah diberikan. And I never regret that I’ve ever met all of you in my life. I'm so grateful for our moments together!
Untuk segela
rencana yang hanya bisa kita rencanakan. Maka sepenuhnya mari kita serahkan
rencana kita pada Yang Maha Pemilik rencana terbesar se alam semesta, Allah
SWT.
Love,
Ihat